Hanya butuh satu tendangan penalti bagi Real Madrid untuk memastikan langkah ke semifinal Liga Champions 2017/18. Sepakan penalti itu, yang dieksekusi Cristiano Ronaldo sekaligus mematahkan perjuangan militan sang lawan, Juventus.
Rabu (12/4/2018) atau Kamis dinihari WIB, di laga kedua perempat final, Real Madrid memang nyaris terpaksa mengubur mimpi ke semifinal lantaran performa Juventus yang luar biasa. Kemenangan 3-0 di laga pertama, di kandang Juventus, pun nyaris sia-sia.
Pasalnya, di Santiago Bernabeu, Juventus tampil begitu merepotkan dan mampu menyamakan kedudukan agregat lewat dua gol dari Mario Mandzukic dan Blaise Matuidi. Hingga datanglah tendangan penalti itu.
Pada saat injury time, wasit Michael Oliver menunjuk titik putih Juventus usai pemain Real Madrid, Lucas Vazquez, dijatuhkan Medhi Benatia di area terlarang Juventus. Keputusan yang membuat kiper Juventus, Gianluigi Buffon, harus mendapat kartu merah karena protes terlalu keras.
Juventus mengklaim kemenangan mereka dirampok wasit. Namun, skor akhir tak berubah. Real Madrid lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 4-3.
Bagi Real Madrid, ini semifinal Liga Champions mereka yang kedelapan secara berturut-turut. Itu sebuah rekor. Total, Real Madrid kini telah 29 kali menembus final Liga/Piala Champions. Ini juga rekor.
Tak hanya Real Madrid, Ronaldo pun membuat rekor. Kini, dia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Champions, 120 gol.
Ronaldo, yang saat ini telah mengoleksi 14 gol pun mencetak rekor lainnya. Dia tercatat sebagai pemain yang selalu mencetak gol di 11 laga Liga Champions secara berturut-turut.
Sementara, terkait Juventus, itu adalah gol ke-10 Ronaldo ke gawang tim berjulukan I Bianconeri itu. Sejauh ini, belum ada tim yang mampu mencetak minimal 10 gol ke lawan sama pada kompetisi ini.
Namun, masih ada rekor lagi yang akan membuat Real Madrid dikenang sepanjang masa. Jika mereka berhasil melangkah ke partai puncak dan jadi pemenang di Stadion Olimpysky, Kiev, Real Madrid akan mencetak rekor sebagai satu-satunya tim yang bisa tiga musim berturut-turut alias hattrick memenangkan Liga Champions.
Real Madrid sendiri, saat ini masih tercatat sebagai tim pertama yang berhasil memenangkan gelar di ajang ini back to back, 2015/16 dan 2016/17 sejak menggunakan format "liga" pada musim 1992/93.
Selain itu, kemenangan di Kiev nanti, akan jadi gelar Liga Champions Real Madrid yang ke-13. Padahal, dengan torehan 12 gelar saat ini, Los Merengues masih jadi pemegang rekor sebagai tim terbanyak yang memenangkan Liga Champions.
Ronaldo mengakui, tak mudah bagi mereka mengamankan tiket ke semifinal ini. Namun, menurut pemain asal Portugal ini, Real Madrid layak ke semifinal karena telah berjuang habis-habisan.
"Kami harus menderita di lapangan, belajar dan mengetahui bahwa hal-hal tertentu dalam sepak bola, sulit untuk ditolak," ujar Ronaldo, di situs resmi Real Madrid. "Juventus bermain bagus, begitu juga kami."
Yang pasti, kata Ronaldo, mereka telah belajar banyak dari pertandingan lawan Juventus. Ini penting, untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Sebab, di semifinal, lawan-lawan tangguh telah menunggu.
Salah satu dari Liverpool (Inggris), AS Roma (Italia), dan Bayern Munchen (Jerman) akan jadi lawan mereka di semifinal. Undian untuk semifinal sendiri baru akan digelar malam ini di Nyon, Swiss.
"Kami selalu belajar agar bisa lebih baik di laga-laga selanjutnya," Ronaldo menegaskan. "Selangkah demi selangkah, kami berusaha menjadi yang terbaik."
Sementara itu, sang pelatih, Zinedine Zidane, lebih pragmatis. Kini, yang dia pikirkan, kata Zidane, adalah pertandingan semifinal.
"Jika melihat dua pertandingan kami lawan Juventus, jelas kami pantas ke semifinal. Dan, sekarang kami telah berada di semifinal!" tutur pria asal Prancis itu.
Selamatkan Musim
Bagi Real Madrid, mereka memang seperti memiliki kewajiban untuk memenangkan gelar juara Liga Champions musim ini. Bukan hanya terkait rekor, melainkan juga pamor mereka sebagai tim elite di Eropa.
Pasalnya, Liga Champions adalah satu-satunya ajang yang masih bisa mereka menangkan, lantaran kesulitan bersaing dengan Barcelona di La Liga Spanyol.
Lihat saja, di papan klasemen, Los Merengues tercecer di posisi keempat. Nilai mereka, 64 berselisih 15 poin dengan Barcelona, sang calon juara.
Real Madrid juga gagal berjaya di Piala Raja. Langkah sudah mereka terhenti di perempat final lantaran tumbang dari Leganes. Maka itu, bisa dibilang, gelar Liga Champions akan menyelamatkan musim Real Madrid.
Real Madrid memang sukses memenangkan ajang Piala Dunia Klub di Uni Emirat Arab. Namun, bergelar juara Liga Champions tentu punya arti sangat lebih.
Ronaldo sendiri pernah menyebut, memenangkan Liga Champions di akhir musim akan membuat tahun mereka menjadi luar biasa. "Kami tak memulai musim dengan baik di La Liga. Kami harus bekerja keras di Liga Champions karena ini trofi terpenting kami," ujar Ronaldo, seperti dikutip MARCA.
Waspadai Munchen
Menariknya, terakhir kali Real Madrid memenangkan Liga Champions, mereka juga menyingkirkan Juventus. Tanggal 4 Juni 2017 di Stadion Millenium, Cardiff, Wales, Real Madrid mengempaskan Juventus 4-1 untuk mengamankan gelar Liga Champions ke-12 mereka.
Ketika itu, Ronaldo menyumbang dua gol. Sedangkan dua gol lainnya dicetak Casemiro dan Marco Asensio. Sementara gol semata wayang balasan Juventus dicetak Mandzukic.
Musim ini, tentu peluang Real Madrid mengulang sukses musim lalu dan sebelumnya, terbuka lebar. Setidaknya, jika dilihat rival semifinalis.
Liverpool dan AS Roma sudah lama tak beredar di orbit elite Liga Champions. Mungkin Munchen yang bisa jadi batu sandungan bagi Real Madrid.
Skenarionya, jika Real Madrid bertemu Munchen di semifinal, peluang Real Madrid terbuka lebar, karena laga semifinal yang menggunakan format kandang-tandang. Beda halnya, jika mereka harus berhadapan di final.
Dalam skenario ini, Real Madrid jelas harus bekerja lebih keras. Apalagi, seperti juga mereka, Munchen cukup punya pengalaman tampil di partai puncak Liga Champions.
Setidaknya, telah 10 kali Munchen tampil di final Liga/Piala Champions. Lima di antaranya, mereka tampil sebagai pemenang: 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013.
Rekor Real Madrid juga tak terlalu bagus lawan Munchen. Dari 21 pertemuan, Los Merengues hanya delapan kali menang dan 11 kali kalah. Sisanya, dua laga berakhir imbang.
Untungnya, di dua dua pertemuan terakhir, Real Madrid yang berada di atas. Di partai perempat final tahun lalu, dua kali mereka mengandaskan Munchen. "Los Merengues" menang 2-1 di kandang Muenchen dan 4-2 di Bernabeu. Nah, bagaimana Real Madrid?
Sumber: liputan6.com
LINK 1
LINK 2
LINK 3
LINK 4
LINK 5
BBM : DBF1562B
WeChat : klikbola88
Line : klikbola88
Whatsapp : +85515438650
BBM : DBF1562B
WeChat : klikbola88
Line : klikbola88
Whatsapp : +85515438650
Tidak ada komentar:
Posting Komentar